Isnin, 6 Jun 2011

HISTERIA ( KESURUPAN )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perspektif awam, peristiwa histeria tersebut di istilahkan dengan "kesurupan". Peristiwa semacam itu selalu dikaitkan dengan makhluk dari "dunia lain" yang dipercaya sebagai penyebab utamanya. Misalnya, dikaitkan dengan penebangan pohon di sekitar sekolah. Diyakini bahwa penyebab "kesurupan" tersebut adalah makhluk yang berasal dari "dunia lain" yang menghuni pohon-pohon itu merasa terganggu karena rumahnya ditebangi oleh manusia. Makhluk ini marah dan melampiaskan kemarahannya dengan merasuki jiwa manusia.
Ujung akhirnya pasti dapat diduga. Bahwa, satu-satunya yang mampu menyembuhkan "penderitaan" tersebut adalah dari kalangan paranormal, kiai, dukun atau yang sejenisnya. Sedangkan argumentasi kalangan akademikus, semisal psikiater atau ahli jiwa, cenderung disingkirkan karena dianggap bukan ahli dan bidangnya dalam menangani masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu kesurupan
2) Teori dan penyelesaian dari kasus kesurupan

C. Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah kesehatan mental II
2) Untuk menambah pengetahuan dalam masalah histeria-kesurupan dalam mempelajari kesehatan mental orang.






BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas
Nama : Juriana
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Sudirman Gg. Paus, Dumai-Riau
Jumlah saudara : 5 ( Lima )
Anak ke : 5 ( Lima )

B. Deskripsi
Juriana adalah siswa kelas 3 SMK, Pada saat para siswa / siswi dan para guru melaksanakan upacara bendera, tiba-tiba juriana jatuh pingsan. Teman temannya bingung dan berusaha menolongnya, pada saat juriana sadar ia tampak kebingungan dan tidak tahu lagi siapa dirinya, kadang ia menangis dan terkadang tertawa, selain itu juriana juga minta kepada orang di sekitarnya untuk membawakan jajanan kanti untuk ia makan. Dan keadaan yang seperti ini sering di alami oleh juriana di sekolah bahkan di rumahnya. Kejadian ini berawal pada saat juriana tinggal bersama ibu tiri na, karena ibu kandungnya sudah meninggal pada saat ia duduk di bangku kelas 2 SMK dan pada saat itu lah juriana mulai mengalami penyakit histeria ini.








BAB III
PENJELASAN

A. Teori
1. Menurut pandangan islam
Fenomena kesurupan dijelaskan sejak awal . penyebabnya adalah ganguan jin jahat dan setan. Hanya saja, jin dan setan itu hanya bisa menguasai orang-orang yang tidak percaya atau ragu pada Allah. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa tiga titik itu adalah pembuluh darah yang menghidupkan potensi otak kecil manusia. Di titik itu, jika kita sering berpikir berlebihan sehingga tidak kuat menahan, hal itu bisa menimbulkan depresi. Ketika terjadi penegangan dalam pembuluh darah kita, maka melemahkan potensi elektro kita sehingga ada arus listrik dari golongan jin masuk dan mempengaruhi sehingga terjadi kesurupan. Yang kedua, terletak di pembuluh darah yang menghidupkan potensi khayalan. Sama halnya dengan yang pertama, jika itu menegang karena kita terlalu sering mengkhayal maka setan kemungkinan besar bisa masuk. Yang ketiga di pembuluh yang terletak di bawah telinga. Ini bisa menimpa mereka yang malas, kurang kreatif, tidak punya semangat hidup.
Jadi, menurut pandangan islam hal yang sebaiknya ada pada diri seseorang supaya tidak kesurupan adalah :
 Selama kita beriman dan bertawakal, setan tidak akan menguasai manusia.
 Jika imannya kuat dan bertawakal, mereka akan optimis, bersemangat, tenang, tenteram, dan tahan banting terhadap semua masalah.
 Ketenangan jiwa akan membuat seseorang tak gampang kesurupan. Membaca Al Qur’an dan Zikir adalah salah satu langkah menengkan jiwa.
2. Dari sudut pandang Psikologi kesurupan merupakan:
a) Keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya;
b) Hysteria , saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, atau ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran itu orang tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria yang tidak wajar.
c) Split personality , saat pada diri seseorang tampil beragam perilaku yang dimunculkan oleh pribadi yang berbeda. Penjelasan ini seringkali mengalami benturan dengan kenyataan-kenyataan budaya.
Kesurupan, harusnya kita tahu bahwa ada dua jenis kesurupan. yaitu ledakan emosi dan pengambilalihan emosi. Ledakan emosi: yang dimaksud dengan ledakan emosi adalah melepasnya sistem kontrol diri karena tekanan psikologis kuat secara internal. faktor eksternal. misalnya karena marah, seseorang langsung mengamuk seperti banteng haus. Pengambilalihan emosi: Yang dimaksud dengan pengambilalihan disini adalah lepasnya kontrol kita dari akal sehat dan kesadaran kita, lalu ada pihak lain yang mengontrol dan mengendalikan kita.
3. Menurut Teori Sigmun Freud
Dalam kajian psikologi ada dua perspektif yang dapat digunakan untuk melihat kasus kesurupan yaitu kajian psikoanalisa dan psikologi transpersonal. Namun menurut freud yang paling sesuai untuk mengkaji kesurupan sebagai sebuah gangguan lebih tepat dengan menggunakan psikoanalisa terutama pendapatnya Carl Gustav Jung. Pada kajian psikologi transpersonal kajian trance lebih ke arah spiritual atau sebagai sesuatu yang tidak mengganggu. Kesurupan sebenarnya juga merupakan trance ke arah mengganggu dan tidak terkendali.individu, mereka merupakan ide-ide yang pra-sadar dan primordial, dan merupakan dasar untuk pengalaman-pengalaman religius yang langsung.
Seringkali orang yang kesurupan memiliki kekuatan yang melebihi kemampuan biasanya, dalam beberapa kasus kesurupan dia bisa berteriak teriak hingga berjam jam, atau bisa melemparkan beberapa orang yang sedang memeganginya. Ada lagi kesurupan mampu berbicara seperti bukan dia yang bicara, dalam keadaan seperti ini seseorang yang kesurupan sedang memasuki alam bawah sadarnya tepatnya di alam ketidaksadaran kolektif dimana menurut freud ketidaksadaran tersebut mengandung kekuatan jiwa (psyche) sehingga dia memiliki kekutan yang melebihi seperti biasanya .Mengapa orang bisa masuk kedalam alam bawah sadarnya ? sebab utamanya adalah lemahnya kesadaran seperti orang mau masuk tidur, kenapa bisa tidur jawabnya tentunya karena lemahnya kesadaran karena faktor mengantuk.
Jadi ,Menurut freud cara penyelesaian orang jika mengalami suatu kesurupan adalah dengan cara sebagai berikut :
a) isolasi sesegera mungkin anak yang terkena kesurupan.
b) tenangkan suasana, karena kesurupan cenderung membuat suasana menjadi gaduh, ketakutan, dan crowded atau ramai.
c) tenangkan anak yang mengalami kesurupan dengan membiarkannya, jangan dipaksa atau dipegang apalagi diteriaki terlebih di pukul pukul,
d) kalau membacaAl- quran bacakan dengan penuh kekhusyuan dan dengan nada pelan sehingga akan menenangkan si sakit, kalau dibaca dengan menghentak hentak anak yang terkena akan semakin histeris dan teriakan dari pembacaan quran tadi akan memperkeruh keadaan. Dalam hal ini kita harus bijak dalam mendudukkan Al-quran jangan melecehkan Al-quran dengan menggunakannya yang bukan pada tempatnya, gunakan Al- quran sebagai petunjuk hidup bukan sebagai alat pengusiran jin.
e) tempatkan orang yang terkena kesurupan di tempat tertutup namun yang aman dan udara bisa keluar masuk dalam ruangan dengan baik
f) jika keadaan semakin tidak terkendali, jangan memanggil paranormal, atau memanggil dukun dan sejenisnya. Namun panggilah dokter untuk memberikan obat penenang kepada orang yang kesurupan.

B. Analisa Kasus
Dari kasus di atas dapat di analisa bahwa histeria yang di alami oleh penderita di akibatkan karena rasa tertekan yang di rasakannya yang membuat ia merasa takut, kesal, cemas dan lain sebagainya yang tidak dapat di kontrolnya sehingga mengakibatkan ia menjadi stres dan terjadilah histeria ( kesurupan ) tersebut.
Adapun gejala-gejala dari kesurupan itu: Gejala-gejala beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan kabur, badan terasa ringan, dan ngantuk. Perubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba-tiba tidak mampu mengendalikan dirinya. Melakukan sesuatu di luar kemampuan dan beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan dirinya. Mereka yang mengalami kesurupan merasakan bahwa dirinya bukanlah dirinya lagi, tetapi ada suatu kekuatan yang mengendalikan dari luar. Keadaan saat kesurupan ada yang menyadari sepenuhnya, ada yang menyadari sebagian, dan ada pula yang tidak menyadari sama sekali. Dalam keadaan kesurupan korban melakukan gerakan-gerakan yang terjadi secara otomatis, tidak ada beban mental, dan tercetus dengan bebas. Saat itu merupakan kesempatan untuk mengekspresikan hal-hal yang terpendam melalui jeritan, teriakan, gerakan menari seperti keadaan hipnotis diri. Setelah itu, fisik mereka dirasa lelah tetapi, mental mereka mendapat kepuasan hebat. Gejala-gejala seperti yang tersebut yang dirasakan oleh juriana


















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesurupan merupakan reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi disosiasi atau reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya, yang disebabkan oleh tekanan fisik maupun mental (berlebihan). Tetapi kalau kesurupannya massal, itu melibatkan sugesti. Reaksi disosiasi dapat terjadi secara perorangan atau bersama-sama, saling memengaruhi, dan tidak jarang menimbulkan histeria massal. Kesurupan hannya terjadi pada diri orang yang memiliki jiwa yang lemah, sehingga ketika mendapat tekanan tidak mampu untuk mengatasinya. Orang yang lemah dari segi jiwa atau mental melepaskan ketidak berdayaanya dengan tanpa disadarinya masuk ke dalam bawah sadarnya. Ketika berada dalam wilayah bawah sadarnya tersebut terjadilah letupan-letupan emosinya yang tertahan selama ini. ketika hal itu terjadi, diiringi dengan daya kekuatan yang lahir dari dorongan kejiwaannya. Dia meronta dan melabrak orang disekelilinginya. Saat ini yang terjadi adalah dia berada dalam alam bawah sadar.
Dengan demikian dipahami bahwa kesurupan merupakan sebab dari lemahnya jiwa seseorang dalam menghadapi realitas social. Menurut penulis kesurupan yang marak terjadi bukanlah akibat diri seseorang dirasuki oleh jin. Namun justru karena adanya letupan emosi bawah sadarnya. Kesurupan jangan dipelihara. Bagaimanapun ini merupakan masalah kejiwaan.
Oleh karenanya solusi bagi masalah ini adalah bagaimana kita menciptakan jiwa yang sehat. Dengan kondisi yang sehat dan tenang akan membuat diri seseorang memiliki ketahanan di dalam menghadapi kerasnya hidup ini. Jiwa yang tenang hanya akan didapat dari ajaran-ajaran agama. Pengamalan ajaran agama akan menjauhkan seseorang dari keputus asaan.

Nama : Nur Hayatun Nufus
Nim : 10942006711

Tiada ulasan:

Catat Ulasan