Khamis, 11 November 2010


AGRESI

Agresi masuk pada ranah tingkah laku, Sikap merupakan cara pandang / penilaian terhadap objek apakah dalam arti positif maupun negatif. Definisi dari Agresi menurut Myers 1966 merupakan Perilaku fisik / lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain.
Definisi Agresi meliputi unsur sbb :

- Menyerang Orang Lain
- Dengan Maksud / Niat
- Menyakiti / melukai ( jiwa / fisik ) orang lain
- Berbentuk lisan , tulisan atau perbuatan.

Tidak termasuk Agresi dibawah ini adalah :
- Niat membunuh mertua ( Belum dilakukan )
- Laka lantas dengan korban jiwa ( Tidak disengaja )
- Anak kecil mendorong temannya sampai jatuh ( Tidak ada niat )

Agresi yang sublimasi / proposal ==> Hasilnya Positif
- Serdadu dalam perang
- Polisi menembak penjahat
- Dokter bedah / dokter gigi mengoperasi pasien
- Pengacara / jaksa menyerang tersangka / saksi
- Olah raga beladiri
- Orang tua / guru mendidik anak
- Dll

Jenis jenis Agresi , secara umum menurut Myers 1996 membagi Agresi menjadi dua jenis yaitu
1. Agresi Marah / Agresi emosi ( Hostile Aggression ).
Adalah ungkapan kemarahan dan ditandai dengan emosi yang tinggi . Perilaku agresif dalam jenis ini adalah tujuan dari agresi itu sendiri.
Contoh Keluarga Philipus yang membunuh keluarga Rohadi ( sebagai ungkapan kemarahan karena kebon singkongnya diinjak injak ) dan massa yang mengamuk terhadap rumah dan tenangga filippus .
Contoh Lain adalah istri yang melempari suaminya dengan piring karena cemburu atau pelajar yang berkelahi massal karena ada temannya yang katanya dikeroyok.

2. Agresi Instrumental yaitu agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain ( Instrumental Agresion ).
Agresi Instrumental pada umumnya tidak disertai emosi . Bahkan antara pelaku dan korban kadang kadang tidak ada hubungan pribadi . Agresi ini hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain. Serdadu membunuh untuk merebut wilayah musuh sesuai perintah komandan.Polisi menembak kaki tahanan yang mencoba kabur dan sebagainya.

TEORI TEORI TENTANG AGRESI
1. Teori bawaan
a. Teori Naluri
- Freud dalam teori psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri Agresi atau tanatos ini merupakan pasangan dari naluri seksual atau eros. Jika Naluri Sex berfungsi untuk melanjutkan keturunan , Naluri Agresi berfungsi untuk mempertahankan jenis. Kedua Naluri tersebut berada dalam alam ketidak sadaran , Khususnya pada bagian dari kepribadian yang disebut id dapat dipenuhi. Kendalinya terletak pada bagian lain dari kepribadian yang dinamakan Super ego yang mewakili norma norma yang ada dalam masyarakat dan ego yang berhadapan dengan kenyataan.
- K Lorenz 1976 Agresi merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk survivel ( bertahan ), dalam proses evolusi. Agresi ini bersifat adaptif menyesuaikan diri terhadap lingkungan, bukan destruktif ( merusak lingkungan ).

b. Teori Biologi
Teori biologi menjelaskan agresi dari proses faal maupun teori genetika ( Ilmu keturunan ). Yang mengajukan proses faal antara lain adalah Moyer 1976 yang berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Demikian pula hormon laki laki ( testoteron ) dipercaya sebagai pembawa sifat agresif .Kenakalan remaja lebih banyak terdapat pada remaja pria karena jumlah terstosteron menurun sejak usia 25 tahun.
Teori biologi yang meninjai perilaku agresif dari ilmu genetika dikemukakan oleh Lagerspetz ( 1979 ). Ia mengawinkan sejumlah tikus putih yang agresif dan tikus putih yang tidak agresif. Sesuai dengan hukum Mendel setelah 26 generasi diperoleh 50% tikus yang agresif dan 50% yang tidak agresif. Teori genetika ini juga dibuktikan melalui identifikasi ciri ciri agresif pada pasangan pasangan kembar identik, kembar non identik dan saudara saudara kandung non kembar.Hsilnya adalah bahwa ciri ciri yang sama paling banyak terdapat antara pasangan kembar identik ( Rushton Russel & Wells 1984 )

2. Teori Lingkungan
a. Teori Frustrasi –Agresi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Dollard dkk (1939) dan Miller ( 1941 ) ini intinya berpendapat bahwa agresi dipicu oleh frustasi. Frustasi itu sendiri artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Dengan demikian Agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustasi

b. Teori Frustasi – Agresi Baru.
Burnstein & Worchel (1962) yang membedakan frustasi dan iritasi. Iritasi ( gelisah , sebal ), frustasi ( kecewa , putus asa ). Frustasi lebih memicu agresi daripada iritasi.Selanjutnya Berkowitz ( 1978, 1989 ) mengatakan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi marah inilah yang memicu agresi. Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai mempunyai alternatif perilaku lain daripada perilaku yang yang menimbulkan frustasi itu.


NAMA : ilhamdi bin sahruli
NIM : 10942008757
M STUDY :kshatan mental
DOSEN : M. Fahli Zatra Hadi, S.sos. I

Tiada ulasan:

Catat Ulasan