Khamis, 11 November 2010

TINDAKAN-TINDAKAN AGRESI DAN BENTUK-BENTUK DELINQUENCY


NAMA : DARMAWITA
NIM :10942008570
MK :KESEHATAN MENTAL
DOSEN :M.FAHLI ZATRA HADI. S.SOS.I
CONTOH TINDAKAN AGRESI
Foto berikut adalah foto yang memperlihatkan beberapa akibat yang ditimbulkan oleh Agresi Militer Israel terhadap Palestina.
KEKERASAN adalah kejahatan utama. Kejahatan bisa menang hanya dengan orang-orang baik yang tak berbuat apapun. Kekerasan akan selamanya menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah jika tidak ada upaya untuk menghentikannya. Ketika seseorang menduga kekerasan adalah penyelesai masalah, ia sama sekali tak pernah menyadari bahwa kekerasan itu sendirilah yang menjadi masalah.
Kata-kata Edmund Burke itu mengingatkan kita akan fenomena kekerasan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Mulai dari kekerasan di dalam keluarga (KDRT), kekerasan yang dilakukan aparat, sampai yang terakhir yang menimpa para jemaat HKBP di Bekasi.
Pelaku kekerasan, kata F. Budi Hardiman, adalah manusia-manusia yang dicirikan oleh ketakberdayaan dirinya sebagai individu dan oleh kelemahan dalam komunitasnya. Kekerasan terjadi karena krisis makna dalam diri manusia. Lalu ketika merasa diri mereka tak bermakna, ego mereka pun mengecil dan panik. Di situlah tindakan kekerasan potensial diledakkan.
Dalam pandangan psikoanalisis, setiap kekerasan terjadi karena dipicu oleh sebuah kekuatan dalam diri manusia itu sendiri, yakni kekuatan psikologis yang bersemayam, yang mengobarkan semangat menyerang dan merusak (destruktif). Tindakan agresi manusia ini, seperti tampak pada penjelasan Freud merupakan wujud nyata dari talenta (bawaan) manusia.
Legitimasi “aku” sebagai pihak yang harus diselamatkan merupakan pilihan tak terhindarkan. Perilaku agresif lalu dilihat sebagai hal yang manusiawi (fitrah) dan mewujud dalam “insting libido seksual”. Dimensi “aku” yang melahirkan pelbagai kekerasan di tengah keluarga ini adalah mempertahankan dan menyalurkan hasrat diri dari kecemasan-kecemasan atau neurosi yang mengganggu dirinya, baik dari dalam maupun luar keluarganya.
Dari sisi eksternal, agresi manusia dibangun dari seperangkat struktur luar manusia yang berfungsi untuk selalu menciptakan sifat-sifat destruktif dan keserakahan yang sulit dikendalikannya sendiri. Struktur eksternal ini bisa berupa sisi ekonomi, politik maupun sosio-budaya, dan atas interaksinya dengan manusia lain. Dan tumbuhlah sifat agresi itu.
Rasulullah saw bersabda: “Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkan. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelakan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Foto berikut adalah foto yang memperlihatkan beberapa akibat yang ditimbulkan oleh Agresi Militer Israel terhadap Palestina.
CONTOH TINDAKAN DELINQUENCY
Seorang siswa melakukan tindakan penyimpangan ketika jam sekolah atau ketika jam istirahat mereka merokok diluar pagar bersama genk-genk atau teman-temannya, hal seperti itu banyak kita jumpai di sekolah menengah, bahkan saat ini siswa yang masih duduk di bangku SD pun sudah merokok. Hal ini biasa terjadi karena kurangnya perhatian dari orang tua sehingga menyebabkan mereka melakukan tindakan yang tidak wajar, bahkan bias menimbulkan penyakit dan meugikan dirinya dan orang tuanya,

Tiada ulasan:

Catat Ulasan