Seorang dokter - juga dikenal sebagai praktisi medis, dokter medis, dokter, atau hanya dokter - mempraktekan profesi kuno pengobatan, yang berkaitan dengan menjaga dan memulihkan kesehatan manusia melalui studi, diagnosis, dan perawatan dari penyakit atau cedera.
Hal ini membutuhkan pengetahuan yang terperinci dari disiplin ilmu (seperti anatomi dan fisiologi) yang mendasari penyakit dan pengobatan mereka - tentang ilmu kedokteran - dan juga yang layak berkompetensi untuk diterapkan dalam praktek - seni atau kerajinan dalam pengobatan.
Psikiater adalah profesi dokter spesialistik yang bertugas menangani masalah-masalah gangguan jiwa. Berbeda dengan psikolog, seorang psikiater harus lebih dulu menamatkan pendidikan dokter umum. Gelar akademik seorang psikiater di Indonesia adalah Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa).
Psikolog adalah seorang sarjana psikologi yang telah menempuh studi program akademik (sarjana) dan melanjutkan pada program profesi psikolog. Lantas apa yang menjadi perhatian atau fokus utama dari seorang psikolog? Psikologi sendiri merupakan suatu ilmu mengenai perilaku manusia. Dengan demikian, keahlian seorang psikolog adalah menganalisa perilaku dalam upaya untuk memahami karakter individu maupun kelompok. Lebih sederhananya, bila seorang dokter dekat dengan masalah kesehatan fisik, maka segala hal yang terkait dengan perilaku manusia merupakan hal yang dipelajari oleh seorang psikolog.
Karakter adalah suatu kualitas yang dimiliki oleh seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Pengertian iman secara bahasa menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini cocok dengan makna iman dalam istilah syari’at. Dan beliau mengkritik orang yang memaknai iman secara bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq) saja tanpa ada unsur menerima dan tunduk
Pengertian iman secara istilah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan. Para ulama salaf –semoga Allah merahmati mereka- menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang (lihat Kitab Tauhid li Shaff Ats Tsaani Al ‘Aali, hal. 9)
Hakikat Taqwa Ungkapan para sahabat dan ulama : Taqwa : merupakan kosekuensi logis dari keimanan yang kokoh yang dipupuk dengan murrukobatullah, merasa takut terhadap murka dan azab-Nya dan selalu berharap atas limpahan karuni dan magfir-Nya.
Nama : Maisaroh
Nim : 10942008621
Mata Study : Bimbingan Konseling I
Dosen : M. Fahli Zatra Hadi, S. sos. I
Tiada ulasan:
Catat Ulasan