NAMA KELOMPOK : DARMAWITA
DESNI SAPUTRA
MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL
DOSEN : M. FAHLI ZATRA HADI, S.Sos.I
Sejarah Kesehatan Mental dan Konsep Yang Salah
A. sejarah kesehatan mental
seperti juga psikologi yang mempelajari ilmu kejiwaan manusia, dan mempunyai usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan menatal jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetauhan yang sederhana.
Sebagai satu gerakan terorganisir dengan berselubungkan nama baru mental hygiene boleh dikatakan baru berkembang sejak kurang lebih 50 tahan yang lalu, namun pada hakekatnya ilmu ini dapat dipandang sebagai satu penamaan baru bagi ilmu pengetauhan yang menyelidiki masalah kehidupan manusia yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lampau dan berkembangnya bersamaan waktunya dengan sejarah psikiatri dan psikologi abnormal.beratus ratus tahun yang lalu, orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat, dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara dibawah tanah atau dihukum dan ikat erat-erat dengan rantai yang besi yang sangat kuat, disebabkan oleh anggapan-anggapan yang keliru terhadap mereka, lambat lain ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya kemudian baru muncul sikap yang lebih ilmiah terhadap penyakit mental yaitu sejajar dengan berkembangnya ilmu pengetauhan alam di eropa.
Sejarah mengenai perkembangan kesehatan mental, terutama di amerika dan eropa, di bawah ini ada berbagai pandangan mengenai kesehatan mental :
A. gangguan mental tidak dianggap sebagai penyakit
• tahun 1600 adan sebelumnya
Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada di sekitar. Mereka dianggap melakukan kesalahn kepada roh-roh atau menjadi medium dari roh-roh untuk menyatakan keinginanmya, oleh karena itu mereka sering kali tidak dianggap sakit, sehingg mereka tidak disingkirkan dan di buang serta masih mendapatkan tempat dalam masyarakat.
• Tahun 1692
Di amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering di anggap terkena sihir, terkena guna-guna atau dirasuki setan, ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.
B. Gangguan mental dianggap sebagai sakit
• Thun 1908
CLIFFORD BEERS ( 1876-1943 ) dia adalah salah satu tokoh yang memberikan jasa dalam gerakan hygine mental. Karena pengalaman pribadinya yang amat pedih, ia sangat bisa mengerti betapa besar kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan , sering didera dengan pukulan-pukulan dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam dan masih banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan yang dialaminya. Dia menderita manis defresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan yale dan seorang bisnisman, yang kemudian mengalami gangguan setelah mengelami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Setelah mencoba bunuh diri, dia dimasukkan ke rumah sakit mental swasta di Connecticut. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak manusiawi dan pengalami penyiksaan fisik dan mental di bawah kekuasaan orang yang tidak terlatih dan tidak kompeten di rumah sakit. Beers kemudia menghabiskan beberapa tahun di berbagai institusi dan mengalami perlakuan yang paling buruk di rumah sakit negeri di Middletown, Connecticut. Penangannan tidak manusiawi yang di terimanya di institusi yang menderita mental di amerika serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul a mind thatfound itself, merupakan laporan pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental dan secar jelas menggambarkan kekjaman lembaga perawatan. Buku tersebut memberikan akibat yang segera Sesudah dirawat 2 tahun lamanya, Beers beruntung bisa sembuh.
Maka oleh pengalaman-pengalaman dan kesengsaraan lahir batin dalam rumah sakit jiwa ini menyebabkan ia memberontak terhadap segala peraturan dan cara-cara pengobatan yang konvensional. Lalu dimulailah reformasi untuk mengadakan perbaikan dengan metode-merode baru yang lebih manusiawi uasahanya itu ditiru dan mendapat sambutan hangat disegenap penjuru dunia yaitu usaha melindung orang-orang gila dan penderita mental lainnya.
Perioderisasi Perkembangnan Ilmu Kesehatan Mental :
Zaman prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, arthritis, penyakit pernapasan, usus dan lain-lain.
Zaman Peradaban Awal
1) Phytagoras ( orang yang pertama memberi penjelasan ilmiah terhadap penyakit mental )
2) Hypocrates ( ia berpendapat penyakit atau gangguan otak adalah penyebab penyakit mental )
3) Plato, menurutnya gangguan mental sebagai gangguan moral, gangguan fisik dan sebagian lagi dari dewa-dewa.
Dalam semua peradaban awal yang kita kenal di mesopotamia, mesir, yahudi, india, cina dan benua afrika, imam-imam dan tukang – tukang sihir merawat orang-orang yang sakit mental. Di antra semua peradaban tersebut sepanjang zaman kun, penyakit mentl mulai menjadi hal yang umum. Bersama dengan penderita-penderita lain, kekalutan-kekalutan mental menjadi kawan seperjalnan yang setia bagi manusia.
Pada waktu itu ilmu kedokteran lebih terorganisir
Di babilonia dan ninive ( mesopotamia )
Orang-orang babilonia adalah orang-orang yang pertama menyeklidiki riwayat hidup penderita penyakit dan mengodifikasikan pertanggung jawaban dokter terhadap pasien serta memajukan ilmu kedokteran masyarakat.
Di mesir
Disana dikembangkan terapiuntuk pasien berupa reakreasi dan pekerjaan, serta diterapkan semacam psikoterapi yang berupa dengan beberapa pendekatan yang sangat modern untuk mengoati penyakit mental.
Di yahudi
Perhatian orang-orang yahudi tidakhanya tertuju pada keterlibatan agama dalam gejala-gejala kekalutan mental, tetapi mereka juga sangat memperhatikan segi-segi kemanusiaan dari ilmu kedokteran dan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 490 M, ada sebuah rumah sakit di yerusalem yang didirikan semata-mata untuk para pasien sakit metal.
Di persia
Setan-setan dipersalahkan krena menyebabkan penyakit- penyakit mentl dan segala penyakit lainnya.
Di cina dan india serta timur jauh
Dalam pandangan orang-orang cina, gangguan mental dilihat sebagai penyakit dan dianggap sebagai gangguan proses alam atau ketidak seimbangan antara yin dan yang.
Karena gangguan-gangguan mental dianggap sebagai tidak adanya keseimbangan fisik, maka orang yang mengalami gangguan mental tidak dinggap sebagai hal yang memalukan.
Berdampingan dengan pendekatan ketidak seimbangan fisik terdapat juga suatu pandangan lain yang mengemukakan bahwa gangguan mental itu juga disebabkan oleh kekuatan-kekuatan supernatural, dirasuki oleh roh-roh atau pembalasan terhadaap dosa-dosa yang telah dilakukan.
Di afrika
Diafrika pada abad-abad masa lampau erpendapat bahwa ganguan-ganguan fisik dan mental disebabkan oleh musuh-musuh, roh-roh jahat atau dalam beberapa kasus oelh nenek moyang yang marah.srjarah
Abad pertengahan
Dancing mania
Dalam periode dari abad 10 dan 15, dancing mania, disebut juga ” kegilaan massa” terdapat dieeropa, dimana sejumlah besar orang menari secara liar dan tak terkendali dsampai kehabisan tenaga
Ilmu sihir kepercayaan akan demonologi
Penyakt mereka pada umumnya dianggap sebagai kerasukan setan dan perawatannya ialah mengusir keluar setannya dengan cara menghukum dan menyiksa.
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa Negara eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal amggapan bahawa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul dan lingkungan yang tidak berperikemanusiaan, namun di negara-negara tertentu di eropa suara-suara teriakan oleh tokoh-tokoh agama, ilmu kedokteran, dan filsaft.
Era pra ilmiah
1. kepercayaan animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitive, yaitu kepercayaan terhadap paham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta ( sesaji ) dengan mantra.
2. kepercayaan naturalisme
suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates ( 460-367 ) menolak pengaruh roh, dewa atau hantu yang melukai badan anda, dia mengatakan jika anda memotong batok kepala maka anda akan menemukan otak yang basah dan mencium bau amis tapi anda tidak akan melihat roh, dewa atau hantu yang akan melukai badan anda.
Seorang dokter perancis, philipe pinel ( 1745-1826 ) mengemukakan filsafat politik dan social yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala rumah sakit bicetre di aris. Di rumah sakit ini pasien di rantai diikat ketembok dan tempat tidur, pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan – jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya di antara mereka banyak yang berhasil , mereka tidak lagi menunjukkan kecendrungan untuk melikai atau meruasak dirinya.
Era modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri
Era Ilmiiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya Psikologi Abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staff medis dirumah sakit Penisylvania. Dirumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai ”lunaties” (orang-orang gila atau sakit ingatan).
Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyakit kegilaan tersebut, dan kurang mengetahui bagaimana menyembuhkannya. Sebagai akibatnya, pasien-pasien tersdebut didukung dalam sel yang kurang sekali alat ventilasinya, dan mereka sekali-sekali diguyur dengan air.
Rush melakukan usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut. Cara yang ditempuhnya adalah dengan melalui penulisan artikel-artikel dalam koran, ceramah, dan pertemuan-pertemuan lainnya. Akhirnya, setelah usaha itu dilakukan (selama 13 tahun), yaitu pada tahun 1796, dirumah mental. Ruangan ini dibedakan untuk pasien wanita dan pria. Secara berkesenimbungan, Rush mengadakan pengobatan kepada para pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Perkembangan psikologi abnormal dan pskiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya Mental Hygiene yang berkembang menjadi suatu ”Body Of Knowledge” berikut gerakan-gerakan yang teorganisir.
Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin dan lemah. Dorthea Lynde Dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal duinia tanggal 17 July 1887. dia adalah seorang guru sekolah di Massachussets, yang menaruh perhatian terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis (pioneer), selama 40tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan terhadap orang-orang gila secara lebih manusiawi.
Usahanya mula-mula diarahkan pada para pasien mental dirumah sakit. Kemudian diperluas kepada para penderita gangguan mental yang dikurung dirumah-rumah penjara. Pekerjaan Dix ini merupakan faktor penting dalam membangun kesadaran masyarakat umum untuk memperhatikan kebutuhan para penderita gangguan mental. Berkat usahanya yang tak kenal lelah, di Amerika serilkat didirikan 32 rumah sakit jiwa, dimana dia layak mendapat pujian sebagai salah seorang wanita besar di abad 19.
Pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama dsekade 1900-19090 beberpa organisasi kesehatan mental telah didirikan, sepert: American Social Hygiene Associatin (ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene.
KONSEP YANG SALAH MENGENAI KESEHATAN MENTAL
Hingga saat sekarang banyak orang beranggapan bahwa penyakit mental merupakan suatu noda, atau merupakan akibat dari dosa-dosa yang di perbuat manusia. Karena itu masyarakat menangapi para penderita mental dengan rasa takut atau dengan rasa jijik. Oleh sikap yang keliru tersebut. Program umum mengenai kesehatan mental bagi rakyat pada umumnya belum mendapatkan tanggpan yang baik. Bahkan adakalanya mendapatkan tanggapan yang negatif berwujud prasangka, ketakutan, ketahayulan, dan anggapan-anggapan misterius mengenai penyakit mental sebagai akibat buatan roh-roh atau dukun-dukun jahat.
Para penderita sendiri banyak yang takut dan tidak suka menjalani pemeriksaan oleh dokter atau oleh seorang psikolog. Mereka menjadi marah, sangat tersinggung saat diperiksa atau bersitegang leher, bahwa dirinya tidak sakit, dan sehat jiwanya. Beberapa anggapan yang keliru mengenai masalah kesehatan mental ini antara lain ialah sebagai berikut :
1) Penyakit mental adalah herediter, merupakan warisan atau keturunan. Pendapat semacam ini adalah keliru, peyakit mental itu tidak diturunkan oleh orang tua kepada anaknya seperti halnya penurunan ciri-ciri jasmaniah yang karakterisk pada umumnya.
Bukti-bukti penyelidikan menyatakan, bahwa memang terdapat kemungkinan faktor-faktor genetis atau konstitusional berupa kepekaan kepada seseorang terhadap berbagai tekanan ( stresses ), dan bisa mereaksi dalam bentuk tingkah laku yang patologis. Jelasnya, kemungkinan timbulnya penyakit-penyakit mental disebabkan oleh pola-pola hereditar itu tidak mustahil adanya. Namun, pada kebanyakan peristiwa, sebab musabab penyakit mental itu biasanya ialah tekanan-tekanan batin dan faktor-fakror sosia.
2) Penyakit mental mental tidak bisa di sembuhkan. Ide semacam ini tidak benar. Sebab, kurang lebih 80% dari para penderita di asylum yang telah mendapatkan peralatan prima atau perawatan khusus, terutama yang masih dalam stadia permulaan, dapat kembali ditengah keluarganya, dan dinyatakan sebagai “sembuh”.
Memang kesembuhan total, sehingga pulih kembali persis sebagai dahulu kala, biasanya tidak bisa. Akan tetapi mereka itu betul-betul bisa sembuh kembali, dan mampu hidup ditengah masyarakat biasa. Pasien yang mendapat perawatan biasa dalam rumah-rumah sakit jiwa 40% dari mereka dapat sembuh seluruhnya atau setengah sembuh, namun tidak membahayakan lingkungan atau diri sendiri.
3) Penyakit mental itu timbul dan menyerang penderita dengan tiba-tiba. Pendapat ini pun salah. Penyakit mental tidak pernah berlangsung secara mendadak pada seorang yang sehat. Dan tidak pernah satu krisis yang tunggal didalam kehidupan manusia menjadai satu-satunya sebab dari mental break down atau kepatahan mental.
Bibit-bibit dari gangguan mental itu pada galibnya sudah ada sbelum penampakan gejal-gejala atau penomenanya. Kejadian-kejadian dramatis, misalnya kematian seseorang kekasih, atau satu kebangkrutan finansial, pada umumnya merupakan faktor pemercepat timbulnya penyakit mental dan bukan merukan penyebab yang langsung.
4) Penyakit mental adalah satu noda hitam. Anggapan ini adalah konsepsi yang berlebih-lebihan. Sebab, penyakit mental itu merupakan akibat dari sebab sosial yang lumrah, merupakan produk dari tekanan dari kehidupan sehari-hari, dan umum terjadi. Orang yang sakit mentalnya itu bukannya orang yang “ berdosa “ atau “ bernoda “ .
Juga gangguan pada batin itu bukan satu stigma atau noda, ataupun satu peristiwa yang bisa menodai nama baik keluarga. Karena itu para penderitanya tidak sepatutnya mendapat olok-olokkan dan hinaan, karena mereka menderita sakit. Pendapat-pendapat yang mencemoohkan dan menyakitkan hati sudah kuno sebab orang menyangka bahwa penyebab penyakit tersebut adalah roh-roh jahat, demon-demon, syaitan-syaitan, atau dukun-dukun jahat.
5) Penyakit mental adalah satu peristiwa tunggal. Tidak, penyakit mental bukanlah satu penyakit yang tunggal. Gangguan mental itu banyak sebabnya, berpariasi, kompleks dan saling kait mengakit satu sama lain misalnya : ganguan psikoneurosa biasanya bertalian dengan anxiety neurosis, dipenuhi ketakutan-ketakutan yang irriil : dibarengi reaksi dissosiasi terhadap lingkungan, histeria konfersia, fobia-fobia, reaksi-reaksi kompulsif atau obsessif, defresi dan sebagainya.
Gangguan terhadap pola kepribadian pada galibnya bergandengan dengan atau paronia, ganguan pada tingkah laku individu bersambungan dengan emosi-emosi yang ekslusif, sikap yang pasif, agresif atau kompulsif, ganguan pribadi yang sosiopatis pada umumnya berkaitan dengan reaksi-reaksi anti sosial, tingkah kau dissosial, penyimpangan-penympangan sosial ( misalnya prostitusi ) dan penyimpangan- penyimpangan sex.
6) Sex merupakan sebab dari timbulnya penyakit mental. Inipun merupak pendapat salah. Tingkah laku sex yang abnormal adalah simptom, dan bukan dari sebab maladjusment pribadi yang kompleks dan serius. Dorongan-dorongan sexual itu memang merukan kecendrungan-kecendrungan yang kuat, dan senatiasa mengejar-mengejar manusia. Jika orang yang bersangkutan selalu terhambat atau senantiasa tidak terpuaskan dalam pemenuhan dorongan-dorongan sexsualnya, kejadian sedemikian menyebabkan frustasi. Dan frustasi ini dapat menjadi sumber bagi tekanan-tekanan batin dan komplik-komplik intern yang sangat hebat.
Ringkasnya, jiak ada aktifitas sexsual yang ikut serta menjadi penyebab, maka itu berupa rasa bersalah dan rasa-rasa ketakutan, atau rasa berdosa untuk melakukan relasi sex, yang menjadi penyebab timbulnya penyakit mental. Dan bukannya perbuatan sex itu sendiri yang menimbulkan gangguan menta.
Ada juga yang menganggap bahwa kesehatan mental dipandang sama dengn krtrnangan batin yang dimaknakan sebagai tidak ada konflik, tidak ada tekanana, hidup tanpa ambisi, pasrah,dan sejenisnya. Konsep-konsep itu untuk memhami pengertian kesehatan mental tidak lah tepat.
Pada psikoanalisa, bila motivasi-motivasi libido dan agressi ditahan atau dihalangi maka ia akan menimbulkan respons cara bela diri dalam bentuk, mencari-cari alas an, pembentukn reaksi, selain dari itu ada berbagai penyakit mental yang umum pata teori psikologi di barat yaitu kerisaun, kekecawan dan pertarungan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan