Jumaat, 24 Disember 2010

tugas ujian BK

Tugas kelompok Dosen Pembimbing
Bimbingan Konsling Islam M.Fahli Zatra Hadi .S.Sos.I


TUJUAN DAN KEGUNAAN BIMBINGAN KONSLING








Disusun oleh :
MUHAMMAD AMAN
NAZIRAH
MAISYAROH

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU 2010

A.Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Sangat banyak rumusan pengertian bimbingan dan konseling bisa di temukan dalam berbagai literatur. Umumnya rumusan tentang bimbingan dan konseling yang ada, memiliki benang merah yang mempertemukan antara satu pengertian dengan pengertian yang lainnya.
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan “ (terjemahan dari kata “guidance “ ) dan “ konseling “ (diadopsi dari kata “counseling “ ). Dalam praktek, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, dalam uraian berikut pengertian bimbingan dan konseling di uraikan secara terpisah.
1.Makna Bimbingan
Seperti telah disebut di atas bahwa , istilah “guidance”, juga di terjemahkan dengan arti bantuan atau tuntunan. Ada juga yang menerjemahkan kata “guidance “ dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan bantuan atau tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan, tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan.
Bantuan atau pertolongan yang bermakna bimbinagan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : A.) Ada tujuan yang jelas untuk apa bantuan itu di berikan. (B) Harus terencana tidak asal – asalan. (C) Berproses dan sistemasis melalui tahapan – tahapan tertentu. (D) Menggunakan cara –cara atau pendekatan tertentu.(E) Di lakukan oleh orang ahli memiliki pengetahuan tentang bimbingan. (F) Di evaluasi untuk mengetahui hasil dari pemberian bantuan, tuntunan, atau pertolongan.
Jadi Bimbingan adalah bantuan yang di berikan kepada individu agar dia mandiri dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui intekrasi dan member nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma –norma yang berlaku.


2.Makna konseling

Istilah konseling yang di adopsi dari bahasa inggris “ counseling” di dalam kamus artinya di kaitkan dengan kata “ counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasehat( to obtain counsel), anjuran( to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti di atas,konseling secara etimologis berarti pemberian nasehat,anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
Konseling merupakan situasi pertemuantatap muka antara konselor dengan klien yang berusaha memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama –sama sehingga klien dapat memecahkan masalahnya tetapi penentuan pemecahan masalah di lakukan oleh klien sendiri. Artinya bukan konselor yang memecahkan masalah klien.
Surya (1988) menyimpulkan tentang konseling berdasarkan beberapa pengertian yang telah di kemukakan oleh pakar konseling sebagai berikut:
1.Konseling merupakan alat yang paling penting dalam keseluruhan program dalam bimbingan
2.Dalam konseling terlibat adanya pertalian (hubungan)dua orang individu, yaitu konselor dan klien di mana konselor membantu klien melalui serangkaian interview dalam serangkain pertemuan.
3.Interview merupakan alat utama dalam keseluruhan kegiatan konseling
4.Tujuan yang ingin di capai dalam konseling agar klien(a) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya,(b)mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang di milikinya ke arah tingkat perkembangan yang optimal,(c) mampu memecahkan masalah yang di hadapinya sendiri,(d)mempuyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan yang objektif tentang dirinya,(e)memperoleh kebahagian dalam hidupnya dan dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya maupun lingkungannya,(f)mencapai taraf aktualisasi diri dengan diri dengan potensi yang di milikinya,(g) terhindar dari gejala –gejala kecemasan.
5.Konseling merupakan kegiatan profesional, artinya di laksanakan oleh orang konselor yang telah memiliki kualifikasi profesional dalam pengetahuan,keterampilan, pengalaman, dan kualitas pribadinya.
6.Konseling merupakan suatu yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fundamental dalam diri klien terutama dalam sikap dan tindakan.
7.Tanggung jawab utama dalam pengambilan keputusan berada di tangan klien dengan bantuan konselor.
8.Konseling lebih menyangkut masalah sikap dari pada tindakan.
9.Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional dari pada masalah –masalah intelektual.
10.Konseling berlangsung dalam suatu situasi pertemuan yang sedemikian rupa.
Jadi konseling adalah kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang di dukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma – norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
Makna bimbingan dan konselingdi atas secara terpisah. Seperti telah di sebutkan di atas, dalam praktek bimbingan dan konseling sesungguhnya tidak terpisah apabila kita pahami bahwa konseling salah satu teknik bimbingan.


B. Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Secara implicit, tujuan bimbingan dan konseling sudah bias di ketahui dalam rumusan tentang bimbingan dan konseling seperti telah di kemukakan di atas. Individu atau siswa yang di bimbing, merupakan individu yang sedang proses perkembangan. Oleh sebab itu, merujuk kepada perkembangan induvidu yang di bimbing, maka tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada individu yang di bimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap memecahkan sendiri masalah yang di hadapinya serta mampu menyesuaikandiri secara efektif dengan lingkungan.
Bimbingan dan konseling berkenaan dengan lingkungan, oleh sebab itu tujuan bimbingan dan konseling adalah dalam rangka:

1.Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang di bimbing atau di konseling.
2.Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien.
3.Membantu mengembangkan perilaku – perilaku yang lebih efektif pada diri individu dan lingkungannya.
4.Membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secra mandiri.
Secara lebih rinci, tujuan bimbingan dan konseling atau tujua konseling seperti telah di sebutkan di atas adalah agar klien:
1.Memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya.
2.Mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang di milikinya kea rah tingkat perkembangan yang optimal.
3. mampu memecah masalah sendiri yang dihadapinya.
4.Mempunyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan yang objektif tentang dirinya.
5.Dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya sehingga dapat memperoleh kebahagian dalam hidupnya.
6.Mencapai taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang di milikinya.
7.Terhindar dari gejala – gejala kecemasan dan perilaku salah suai.

Pencapaian tujuan bimbingan dan konseling dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah berbeda untuk setiap tingkatannya. Artinya melihat perkembangan yang optimal pada anak SD/MI tentu tidak sama dengan melihat siswa SMP/MTs begitu juga seterusnya. Dengan perkataan lain,penjabaran tujuan bimbingan dan konseling di atas di sekolah –sekolah dan madrasah, di sesuaikan dengan tingkat sekolah dan madrasah yang bersangkutan. Lebih khusus lagi, harus di dasarkan atas pencapaian visi dan misi, dan tujuan sekolah dan madrasah yang bersangkutan. Sejalan dengan perkembangannya konsepsi bimbingan dan konseling maka tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami perubahan, dari yang sederhana sampai yang lebih komprehensif. Perkembangan itu dari waktu ke waktu dapat di lihat pada kutipan di bawah ini.
Oleh sebab itu tujuan bimbingan dan konseling adalah dalam rangka :
1. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang di bimbing atau konseling.
2. Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien
3. Membantu mengembangkan perilku – prilaku yang lebih efektif pada diri individu dan lingkungan
4. Membantu klien menangulangi problem hidup dan kehidupannya secara mandiri

Untuk membantu individu membuat pilihan – pilihan, penyesuaian –penyesuaian dan interpretasi –interpretasi dalam hubungannya dengan situasi – situasi tertentu.(Hamrin & Cliffor, dalam Jones,1951). Untuk memperkuat fungsi - fungsi pendidikan(Bradshow, dalam McDaniel,1956). Untuk membantu orang – orang menjadi insane yang berguna tidak sekedar mengikuti kegiatan -kegiatan yang berguna saja .

Dengan proses konseling klien dapat:
 Mendapat dukungan selagi klien memadukan segenap kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang di hadapinya .
 Memperoleh wawasan baru yang lebih segar tentang berbagai alternatif, pandangan dan pemahaman –pemahaman, serta keterampilan – keterampilan baru.
 Menghadapi ketakutan –ketakutan; mencapai kemampuan untuk mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakannya; kemampuan untuk mengambil resiko yang mungkin ada dalam proses pencapaian tujuan –tujuan yang di kehendakinya.(Coleman, dalam Thompson & Rudolph,1983) tujuan konseling dapat terentang dari sekedar klien mengikuti kemauan –kemauan konselor sampai pada masalah pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran,pengembangan pribadi, penyembuhan dan penerimaan diri sendiri.(Thampson &Rudolph, 1983)

Bimbingan dan konseling bertujuan agar klien:
 Mengikuti kemauan – keamuan /saran – saran konselor.
 Mengadakan perubahan tingkah laku secara positif.
 Melakukan pemecahan masalah
 Melakukan pengambilan keputusan, kesadaran dan pengembangan pribadi.
 Mengembangkan penerimaan diri.
 Memberi pengukuhan.

Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat:
1.) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir sert kehidupannya di masa akan yang datang.(2) Mengembangkan seluruh potensi dan ke kuatan yang di milikinya seoptimal mungkin.(3)Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.(4)Mengatasi hambatan dan kesulitan yang di hadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:
1.) Mengenal dan memahami potensi,kekuatan dan tugas – tugas perkembangannya.(2) Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya.(4) Memahami dan mengatasi kesulitan –kesulitan sendiri.(5) Menggunakan kemampuannya untuk ke pentingan dirinya,kepentingan lembaga tempat kerja dan masyarakat.(6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntunan dari lingkungannya, dan(7) Mengembangkan segala potensi dan ke kuatannya yang di milikinya secara tepat dan teratur secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat
mencapai tujuan – tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi- social,belajar dan karir

a.) Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi- social individu sebagai berikut
1.)Memiliki komitme yang kuat dalam mengamalkan nilai – nilai ke imanan dank e takwaan kepada tuhan yang maha Esa,baik dalam ke hidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,sekolah, tempat kerja, maupun masayrakat umumnya.
2.Memiliki sikap toleransi terhadap ummat yang beragama lain dengan saling menghormati dan memeliara kewajiban masing –masing.(3) Memiliki tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenngkan(anugrah) dan tidak menyenangka (musibah).(4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan;baik fisik maupun psikis.(5)Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.(6)Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat,(7)Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain,tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.(8)Memiliki rasa tanggu jawab yang di wujudkan dalam komitmen terhadap tugas atau kewajiban.(9)Memiliki kemampuan berintekrasi social yang di wujudkan dalam bentuk hubunga persahabatan,persaudaraan atau silaturahim dengan sesame manusia.(10)Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik bersifat internal(dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.(11).Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

b.) Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik belajar sebagai berikut:

1.Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, di siplin dalam belaja, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran,dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang di programkan.(2) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.(3)Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajran.(4) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perancanaan pendidikan,seperti membuat jadwal belajar dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.(5)Memiliki kesiapan mental dan kemampuan dalam menghadapi ujian.

c.) Tujuan bimbinga dan konseling yang terkait dengan aspek karir sebagai berikut:
1.Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat)yang terkait dengan pekerjaan. (2)Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau berjada dalam bidang apapun,tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya dan sesuai dengan norma agama.(4)Memiliki kemampuan merancanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperolh peran –peran yang sesuai dengan minat, kemampuan dan kondisi kehidupan social ekonomi.(5) Dapat membentuk pola –pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang siswa bercita –cita menjadi seorang guru, bahwa senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan –kegiatan yang relavan dengan karir keguruan tersebut.(6)Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan di suatu karir amat di pengaruhi oleh kemampuan dan minat yang di milikinya.
Bahwa tujuan konseling pada umumnya dan di sekolah pada khususnya adlah sebagai berikut :

a.) Mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan khusus di sekolah,tujuan konseling adalah membantu siswa lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya,membantu siswa maju dengan cara positif, membantu dalam sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber – sumber dan potensinya sendiri persepsi dan wawasan siswa berubah, dan dari akibat wawasa baru yang di peroleh, maka timbullah pada diri siswa reorentasi positif terhadap kepribadian dan kehidupannya.
b.) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif. Jika ini tercapai, maka individu mencapai integrasi, penyesuaian,dan identifikasi positif dgn yang lainnya. Ia belajar menerima tanggung jawab,berdiri sendiri,dan memperoleh integrasi perilaku.
c.) Penyelesaian masalah. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa individu – individu yang mempunyai masalah tidak mampu menyelesaikan sendiri masalah yang di hadapinya. Di samping itu, biasanya siswa datang kepada konselorkarena ia percaya bahwa konselor dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
d.) Menyampikan ke efektivan pribadi. Sehubungan dengan ini, Blocher mengatakan, bahwa yang di maksud dengan pribadi yang efektif adalah pribadi yang sanggup memperhitungkan diri, waktu dan tenaganya serta bersedia memikul resiko –resiko ekonomis, psikologi,dan fisik ia tampak memiliki kemampuan untuk mengenal,mendefenisikan,dan menyelesaikan masalah – masalah. Ia tampak konsisten terhadap dan dalam situasi peranannya yang khas. Ia tampak sanggup berpikir secara berbeda dan orisinal,yaitu dengan cara – cara yang kreatif.
e.) Mendorong individumampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya. Disini, jelas bahwa pekerjaan konselor bukan menentukan keputusan yang di ambil oleh klien atau memilih alternatif dari tindakannya.

C. Fungsi Bimbingan Dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu (1) fungsi pencegahan (preventif), (2) pemahaman (3) pengentasan, (4) Pemeliharaan, (5) Penyaluran, (6) Penyesuaian, (7) Pengembangan, (8) Perbaikan (kuratif), serta (Advokasi).

1. Fungsi Pencegahan

Melalui fungsi ini , pelayanan bimbingan dan konseling di maksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling harus di berikan kepada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Fungsi ini dapat diwujudkan oleh guru pembimbing atau konselor dengan merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal – hal yang dapat menghambat perkembangan siswa seperti kesulitan dalam belajar, kekurangan informasi, masalah social dan hal sebagaunya dapat di hindari.
Beberapa kegiatan atau layanan yang dapat di wujudkan berkenaan dengan fungsi ini yang bertujuan untuk mencegah terhadap timbulnya masalah adalah:

a. Layanan Orientasi
Program ini di berikan kepada siswa baru agar mereka mengenal lingkungan sekolahnya yang baru secara lebih baik sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Melalui program ini di sampaikan berbagai hal kepada siswa seperti informasi tentang kurikulum cara belajar, fasilitas belajar, dan lain sebagainya.

b. Layanan pengumpulan data
Progaram ini akan di peroleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang siswa, sehingga bisa di peroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa.

c. Layanan kegiatan kelompok
Melalui progaram ini siswa di harapkan memperoleh pemahaman diri secara lebih baik.
2. Fungsi pemahaman
Dalam fungsi pemahaman, kegunaan atau keuntungan apakah yang dapat diberikan oleh pelayanan Bmibingan Konseling sebelum pembimbing atau konselor yang dapat memberikan layanan tertentu kepada pelayan memberikan bantuan, mereka perlu terlebih dahulu memahami individu yang akan di bantunya.

a. Pemahaman tentang klien
Pemahaman tentang klain merupakan titik tolak upaya memberi bantuan terhadap klien. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar menenal diri klien melainkan lebih jauh lagi yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungannya. Materi pemahaman itu lebih lanjut dapat di kelompokkan ke dalam berbagai data tentang:
• Identitas individu (klien): nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, orang tua, status dalam keluarga
• Pendidikan
• Status perkawinan
• Status sosial ekonomi dan pekerjaan
• Kesehatan

b. Pemahaman tentang masalah klien
Dalam upaya membantu mencegah masalah kilien melalui pelayanan bimbingan dan konseling maka pemhaman terhadap masalah klien atau siswa oleh pembimbing merupakan suatu keniscayaan tanpa pemahaman terhadap masalah klien, tidak mungkin pemecahan terhadp masalah yang di alami klien dapat di lakukan

c. Pemahaman tentang lingkungan
Lingkungan di konsepsikan segala sesuatu yang ada di sekitar individu yang secara langsug mempengaruhi individu tersebut seperti keadaan rumah tempat tinggal, keaadaan sosio ekonomi , keadaan hubungan tentangga, teman sebaya dan lain sebagainya. Bagi siswa di sekolah dan madrasyah melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling di berikan agar mereka memahami lingkungannya secara lebih baik.

3. Fungsi pengentasan
Dalam kehidupan sehsri-hari, bila seorang sedang menderita “demam” dan demamnya tidak dapat di sembuhkan dengan obat yang di beli di warung atau di rumah. Maka ia pergi ke dokter. Apa yang di harapkan oleh orang tersebut dari pelayanan doktr? Tentulah kesembuhan diri dari demam yang di ddritanya. Demikian pula analoginya bila seorang mengalami masalah yang tidak mampu mengatasinya sendiri ia pergi ke konselor. Apa yang dia harapkan dari pelayanan konselor tersebut? Tidak lain teratasinya masalahnya.

4. Fungsi pemeliharaan & pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara sesuatu yang baik yang ada pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah di capai selama ini. Inteligensi yang tertinggi, bakat istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif.
Apabila berbicara tentang pemeliharaan maka pemeliharaan yang baik bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang di maksudkan tetap utuh, tidak rusak tetap pada keadaan semula. Melainkan juga mengusahakan agar ha-hal tersebut bertambah baik.

5. Fungsi penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungan. Dengan kata lain melui fungsi ini pelayanan bimbingan konseling membantu siswa memperoleh penyesuain diri secara baik dengan lingkungannya.
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah.
• Bantuan kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah atau madrasah.
• Bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa.

6. Fungsi perbaikan
Tiap-tiap individu atau siswa pasti memiliki masalah bahwa tidak ada individu apalagi siswa di sekolah yang tidak memiliki masalah. Akan tetapi kompleksitas masalah yang di hadapi oleh individu jelas berbeda. Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling melalui fungsi pencegahan, penyaluran, penyesuaian telah di berikan tetapi masih mungkin individu memiliki masalah-masalah tertentu, sehingga fungsi kebaikan di perlukan.
7. Fungsi advokasi
Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingan yang kurang mendapat perhatian.











Daftas Kepustakaan
- Toharin. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasyah. PT. Raja Wali, Jakart, 2009.
- Proyetno dan Ermon Ompi. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. PT. Riniko Cipta, Jakarta , 2004
- Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program bimbingan dan konseling disekolah. PT. Rinrka Cipta,jakarta, 2008.
- Dr. Achad Juntika Nurisan, M.Pd . bimbingan dan konseling dalam berbagai latar kehidupan. PT. Refika. Aditama, bandung 2007
- Dr. Syamsu Yusuf, L.N , Dr. A. Junika Nurhisan, landasan bimbingan dan konseling, PT. Remaja Rosdakarya 2008.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan