1. pengertian perasaan
Perasaan sejatinya mewakili sekian banyak “rasa” atau “sensasi” yang hadir dalam diri manusia untuk kemudian terekspresikan dalam perbuatan, mulai dari marah, benci, takut, cemas, berani, cinta, kasih sayang, sedih, bahagia, gembira, euforia, dan sebagainya.
Dengan demikian, pengertian perasaan sangat erat kaitannya dengan pengertian emosi. Keduanya adalah sinonim, hanya beda dalam bahasa. Perasaan adalah “terjemahan” yang paling mendekati dari kata emosi dalam bahasa Indonesia.
2. pengertian emosi
Secara termonologi, emosi sendiri berasal dari bahasa Latin; “movere”, yang berarti bergerak atau menggerakkan. Bukankah emosi membuat seseorang bergerak menjauh atau mendekat? Bukankah perasaan pun menjadikan seseorang bergerak melakukan suatu tindakan?
Dengan demikian, perasaan dapat didefinisikan sebagaimana emosi didefinisikan, yaitu suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta tergambarkan dalam bentuk ekspresi tertentu. (Hude, 2006: 16).
3. pengertian jiwa
jiwa sering disebut sebagai pengendali baik motor dan proses mental, kematian, berhentinya proses ini, dengan demikian dipandang sebagai akibat keberangkatan jiwa. Pantheism denies the individuation of human souls, and materialism declares the soul nonexistent. Panteisme menyangkal individuasi jiwa manusia, dan materialisme menyatakan jiwa tidak ada. One of the widespread concepts in religion is that of immortality , which almost always postulates the existence of a soul that lives apart from the body after death. Salah satu konsep luas dalam agama adalah bahwa dari keabadian , yang hampir selalu mendalilkan adanya jiwa yang hidup terpisah dari tubuh setelah kematian.
Nama : Ida Rusma Herawati
Nim : 10942006733
Mata kuliah : Bimbingan konseling
Dosen : M Fahli Zatra Hadi, S.Sos.I
Tiada ulasan:
Catat Ulasan