Selasa, 26 Oktober 2010

KONSEP MANUSIA DALAM BIMBINGAN KONSELING

Sebelum konseling membantu klient seorang konselor harus tau tentang apa itu manusia,karna objek kajian dalam bimbingan konseling adalah manusia.bimbingan dan konseling dilakukan oleh,terhadap,dan bagi kepentingan manusia.oleh karenanya pandangan mengenai manusia,atau pandangan mengenai hakekat manusia akan menentukan dan menjadi landasan bimbingan dan konseling.sebab,pandangan mengenai hakikat manusia itu akan mempengaruhi segala tindakan dan konseliingg tersebut.
Manusia memiliki dua unsur pokok yaitu jasmani dan rohani. Karena terdiri dari berbagai ragam unsur jasmani dan rohani, berakal, berhati nurani, berpenglihatan, dan berpendengaran. Atau lazimnya juga dikatakan memiliki unsur cipta, rasa, dan karsa, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Manusia sesuai dengan hakikatnya: diciptakan dalam keadaan yang terbaik, termulia, tersempurna, dibandingkan makhluk lainnya. Tetapi sekaligus memiliki hawa nafsu dan perangai atau sifat yang buruk misalnya, suka menuruti hawa nafsu, lemah, terburu-buru, aniaya, membantah, dll. Karena manusia dapat terjerumus ke dalam lembah kenistaan, kesengsaraan, dan kehinaan dengan kata lain, manusia bisa bahagia hidupnya di dunia maupun akhirat maupun bisa sengsara atau tersiksa. Mengingat berbagai sifat seperti itu maka diperlukan adanya upaya untuk menjaga agar menusia tetap menuju ke arah bahagia, menuju ke citranya yang terbaik. Maka itu, manusia perlu bimbingan dan konsling dari seseorang.
Selain itu, manusia juga memiliki beberapa hakekat:
a) Manusia memiliki unsur jasmania (biologis)
Karena manusia memiliki unsur jasmania atau biologis, manusia memiliki berbagai kebutuhan biologis yang harus dipenuhinya. Misalnya, makan, minum, menghirup udara, berpakaian, bertempat tinggal dan sebagainya.
b) Dari segi rohaniah (psikologis)
Sesuai dengan hakikatnya, manusia memerlukan pula pemenuhan rohaniah dalam arti psikologis. Manusia dianugerahi kemampuan rohaniah (psikologi) pendengasran, penglihatan dan kalbu.
c) Dari sudt individu
Problem-problem yang berkaitan dengan kondisi individualdengan demikian akan kerap muncul di hadapan manusia. Agar problem-problem tersebut tidak menjadikan manusia hidup tidak selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT. Bimbingan dan konseling islami diperlukan kehadirannya.
d) Dari sudut sosial
Selain sebagai makhluk individual, manusia juga makhluk sosial yang senantiasa berhubunganb dengan manusia lain dalam kehidupan kemasyarakatan. Semakin modern kehidupan manusia, semakin kompleks tatanan kehidupan yang harus dihadapi manusia.
e) Dari segi budaya
Manusia hidup dalam lingkungan fisik dan sosial. Semakin meningkat kehidupan, manusia berupaya terus meningkatkan berbagai kebudayaan dan peradapannya.
f) Dari segi agama
Konflik-konflik batin dalam diri manusia yang berkenaan dengan ajaran agama islam, maupun lainnya, banyak ragamnya, oleh karenanya diperlukan selalu adanya bimbingan dan konseling islam yang memberikan bimbingan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
Ada beberapa pendapat para ahli atau mahzab konseling tentang hakekat manusia:
A. VIKTOR E.FRANKL(Pratyitno dan erman amti)mengemukakan bahwa hakikat manusia itu sebagai berikut:
1) manusia selain memiliki dimensi fisik dan psikologis ,juga memiliki dimensi spritual.ketiga dimensi itu harus dikaji secara mendalam apabila manusia itu hendak dipahami dengan sebaik-baiknya .melalui dimensi spritualnya itulah manusia mampu mencapai hal-hal yang berada diluar dirinya dan mewujudkan ide-idenya.
2) manusia adalah unik,dalam arti bahwa manusia mengarahkan kehidupanya sendiri.
3) manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasanya untuk membuat pilihan -pilihan yang menyangkut perkehidupanya sendiri.kebebasan ini memuingkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu dan akan menjadi apa manusia itu sendiri.

B. sigmund Freud mengemukakan sebagai berikkut:
1) manusia pada dasarnya bersifat pesimistik,deterministik,mekanistik,dan reduksionustik.
2) manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional,motivasi-motivasi tak sadar,dorongan-dorongan biologis,dan pengalaman masa kecil.
3) dinamika keperibadian berlansung melalui pembagian enerji psikis kepada ID,Ego dan Superego yang bersifat saling mendominasi.
4) manusia memiliki naluri-naluri seksual(libido seksua)dan agresif ;naluri kehidupan (eros)dan kematian (tanatos)
5) manusia bertingkah laku dideterminasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari rasa sakit .

C. Passons(Robert L.Gbson & Marianne H.Mitchel,1986:121)mengemukakan delapan asumsi tentang hakikat manusia menurut kerangka kerja teori konseling Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls (1884-1970)sebagai berikut:
1) individu memiliki keperibadian yang utuh,menyeluruh,bukan terdiri dari bagian-bagian badan ,emosi,pikiran,sensasi dan presepsi.individu dapat dipahami apabila dilihat dari keterpduan semua bagian-bagian tersebut
2) individu merupakan bagian dari lingkunganya.oleh karena itu individu baru dapat dipahami apabila memperhatikan konteks linkungsanya.
3) individu memilih bagaimana dia merespon ransangan internal maupun eksternal.
4) individu memiliki kemampuan potensial untuk menyadari secara penuh semua sensasi,pikiran ,emosi,fan presepsinya.
5) individu memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan,sebab dia menyadarinya.
6) individu memiliki kapasitas untuk membangun kehidupanya secara efektif.
7) individu tidak dapat mengalami masa lalu dan masa yang akan datang,tetapi dia hanya mengalami masa sekarang.
8) individu pada dasarnya tidak dapat dikatakan baik atau buruk.

D. Beck (Blocher,1974)mengemukakan beberapa asumsi eksistensialis tentang hakikat manusia,yaitu sebagai berikut:
1) Manusia bertangung jawab terhadap perbuatanya sendiri,dia mempunyai pilihan dan harus melakukan pilihan untuk dirinya sendii dirinya
2) Manusia harus memandang atau memperhatikan orang lain sebagai bagian dari dirinya,dan perhatiannya ini direflesikan dalam pergaulan dengan warga masyarakat yang lebih luas.
3) Manusia eksis didunia nyata ,dan hubungan dengan dunianya disatu sisi merupakan ancaman yang dalam hal tidak dapat merubahnya.
4) Hidup yang bermakna harus menghilangkan ancaman yang dihadapi,baik fisik maupun psikis.tujuanya adalah untuk membebaskan manusia dari ancaman ,sehingga dapat mencapaiperkembangan yang optimum.
5) Setiap manusia memiliki pembawan dan pengalamanan yang unik,sehingga memungkinkan berprilaku yang berbeda satu sama lainya .
6) Manusia berprilaku sesiuai dengan pandangan subjektifnya tentang realitas.
7) Secara alami manusia tidak dapat dikatakan “baik”atau”buruk”(jahat)
8) Manusia mereaksi situasi secara menyeluruh tidak bersifat serpihan (seperti hanya intelektual atau emosional)
E. F.Skinner dan watson (Gerald Corey,terjemahan E.Koeswara,1988) mengemukakan tentang mausia sebagai berikutP:
1) Manusia dipandang memiliki kecendurangan-kecenderungan positif dan .dalam arti lingkungan merupakan pembentuk utama keberadaan manusia.
2) Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari.
3) Manusia tidak memiliki kemampuan untuk membentuk nasibnya sendiri.
4) Manusia tidak memiliki kemampuan untuk membentuk nasibnya sendiri.

F. Albert ELLIS(Gerald Corey,terjemahan E.koeswara,1988)berpendapat bahwa hakikat manusia adalah sebagai berikut:
1) Manusia dilahirkan dengan potensi ,baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan jahat.
2) Manusia memiliki kecenderungan –kecenderungan untuk memelihara diri,berbahagia ,berpikir,mencintai,bergabung dengan orang lain,.serta tumbuh dan mengatualisasikan diri.
3) Manusia juga memiliki kecenderungan –kecenderungan kearah menghancurkan diri,menghindari pemikiran,berlambat-lambat,menyesali kesalahan secara tak berkesudahan,takhyul,intoleransi,perfeksionisme,mencela diri,serta menghindari pertumbuhan dan aktualisasi diri.
4) Manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk mendesakkan pemenuhan keinginan,tuntunan,hasrat,dan kebutuhan dalam hiduonya;jikatidak segeramencapai,apa yang diinginkannya manusia mempersalahkan dirinya sendiriataupun orang lain.
5) Manusia berpikir ,beremosi,dan bertindak secara simultan.jarang manusia beremosi tanpa berpikir,sebab perasaan biasanya dicetuskan oleh presepsi atau situasi yang spesipik.

G. aliran humanistik memiliki pandangan yang optimistik terhadap hakekat manusia para ahli teori humanistik mempunyai keyakinan sebagai berikut:
1) Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan diri.
2) Manusia memiliki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan tingkah lakunya, yang dalam hal ini manusia bukan pion yang diatur sepenuhnya oleh lingkungan.
3) Manusia adalah makhluk rasional dan sadar, tidak dikuasai oleh ketidaksadarn, kebutuhan rasional atau konflik.




NAMA : NURHALIMAH
NIM : 10942008883
M.KULIAH : BIMBINGAN DAN KONSELING
DOSEN : M. FAHLI ZATRA HADI, S.Sos.I

3 ulasan: