Jumaat, 22 Oktober 2010

KONSEPSI YANG SALAH HYGIENE MENTAL

TOKOH-TOKOH YANG BERPENDAPAT TENTANG KESEHATAN MENTAL

1. WILLIAM JUKE
2. PHILIPDE PINEL
3. ADOLF MEYER
4. CLIFFORD WHIT TING HAM BEERS
5. DOROTHEA DIX


KONSEPSI SALAH MENGENAI HYGIENE MENTAL

A. Penyakit mental heriditer

Pendapat ini adalah salah karena pada kenyataannya penyakit mental tidaklah diturunkan oleh bawaan dari orang tuanya. Seperti cirri-ciri jasmaniah dan karakeristik, meskipun setiap anak membawa 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu dan setiap kromosom membawa ratusan gen dan setiap gen membawa ratusan sifat, namun hal ini tidak mungkin penyakit mental timbul dari factor keturunan. Meskipun orang tuanya memiliki penyakit mental maka anaknya hanya akan membawa sifat dari penyakit mental tersebut, namun bias jadi ia tidak mengalami mental seperti yang diderita oleh orang tuanya. Dan seperti pada kenyataannya banyak yang menderita penyakit mental karena factor-faktor diluar heriditer, seperti tekanan batin factor social lainnya. Namun dengan kata lain factor herediter bias jadi penyebab penyakit mental karena anak membawa sifat dari orang tuanya. Namun perlu dibenarkan bahwa penyebab penyakit mental tidak hanya dari factor herediter.
B. Penyakit mental yang tidak bisa disembuhkan
Anggapan ini jelas salah, karena pada kenyataannya penyakit mental bisa disembuhkan dengan perawatan prima, lebih kurang 80 % dari penderita penyakit mental dapat disembuhkan dengan perawatan khusus dan sungguh-sungguh. Penyakit mental membutuhkan dukungan dari keluarga demi kesembuhannya. Namun pada kenyataannya orang yang menderita penyakit mental banyak dirawat dirumah sakit jiwa dan jelas dia akan jauh dari kelurganya. Padahal demi kesembuhannya seorang penderita peyakit menta membutuhkan dukungan dari keluarganya dan menjadi obat yang sangat penting bagi kesembuhannya, namun dengan perawatan dari orang lain dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dapat juga mendukung penyembuhan penyakitnya dan tidak berarti penyakit mental tidak bisa disembuhkan.




C. Penyakit mental merupakan noda hitam
Sehingga keluarganya berusaha menjauhkan si penderita penyakit mental dari kehidupan social. Karena di anggap sebagai noda hitam atau dapat dipandang sebagai aib bagi orang terdekatnya. Pandangan ini jelas salah karena penderita penyakit mental sebenarnya harus didekati dan diberi bimbingan agar ia sembuh seperti sedia kala. Dengan adanya anggapan bahwa penyakit mental merupakan aib bagi keluaga atau orang sekitarnya ini akan menyebabkan penderita penyakit mental tersingkirkan dari kehidupan social.
Penyakit mental ini adalah penyakit yang disebabkan oleh tekanan-tekanan dalam kehidupan sehari-hari dan ia tidak sepantasnya mendapatkan olokan dan cemoohan, karena pemahaman ini merupakan pemahaman kuno yang menganggap bahwa penyakit ini adalah disebabkan karena roh-roh jahat dan sebagianya, sehingga penderita dianggap berdosa dan di anggap sebagai noda hitam bagi keluarganya, sehingga ia tersingkir dari kehidupan social.
D. Penyakit mental itu timbul dan menyerang penderita dengan tiba-tiba.
Pendapat ini adalah salah, karena pada kenyataannya penyakit mental tidak pernah berlangsung secara tiba-tiba. Penyakit ini telah ada dalam diri penderitanya dan kemudian baru keluar saat ia sudah tidak sanggup menahannya. Peristiwa yang menyebabkan penyakit mental ini terjadi karena akumulasi dari masalah-masalah yang ditahan dalam perasaannya, kemudian timbullah penyakit mental tersebut. Jadi, penyakit mental tidaklah berlangsung secara tiba-tiba.
E. Penyakit mental adalah satu peristiwa tunggal.
Pendapat ini adalah pendapat yang salah karena penyakit mental bukanlah penyakit yag disebabakan oleh peristiwa tunggal. Banyak ornag yang beranggapan bahwa penyakit mental dikarenakan peristiwa tunggal adalah salah, karena penyakit mental disebabkan oleh peristiwa yang saling terkait dan berhubungan satu peristiwa dengan peristiwa lain yang memicu penakit mental dapat terjadi.
F. Seks merupakan sebab timbulnya penyakit mental.
Ini pun merupakan pemahaman yang salah. Jika orang yang bersangkutan tidak terpenuhi dorongan-dorongan seksualnya, maka inilah yang menyebabakan frustasi dan dapat menjadi sumber bagi tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik intern yang sangat kuat. Jadi, apabila seks disebutkan sebagai penyebab timbulnya penyakit mental maka adalah salah, meskipun kenyataannya ada yang menderita penyakit mental karena hubungan seks maka ini hanyalah wujud dari rasa bersalah dan rasa ketakutan atau berdosa, bukanlah penyakit mental merupakan wujud dari perbuatan seks itu sendiri.


Nama : Ida Rusma Herawati
Nim : 10942006733
Mata Kuliah : Kesehatan Mental
Dosen : M. Fahli Zatra Hadi, S.Sos,I

Tiada ulasan:

Catat Ulasan