Jumaat, 22 Oktober 2010

Pemahaman kesalahan Konsepsi pada Kesehatan Mental

5 Tokoh Hygiene Mental :
1. Mudjib.
2. Muzakir.
3. Noto Soedirjo
4. Clausen Karentanan
5. Jahoda
Pemahaman kesalahan Konsepsi pada Kesehatan Mental

Menurut Pemahaman saya setelah membaca buku seperti ini :
Bahwa penyakit mental itu merupakan suatu penyakit keturunan atau warisan. Yang mengatakan penyakit ini berasal dari orang tua kemudian diturunkan kepada anaknya. Bukti-bukti penyelidikan menyatakan bahwa memang terdapat kemungkinan factor gen atau konstitusional yang berupa kepekaan seseorang terhadap suatu tekanan (setres), yang bisa mereaksi dalam bentuk tingkah laku. Mungkin timbulnya penyakit kesehatan mental ini disebabkan oleh pola hereditas. Tapi, pada kebanyakan pristiwa, penyakit kesehatan mental ini biasanya disebabkan oleh tekanan-tekanan batin dan factor social.
Yang kemudian penyakit mental ini tidak bisa disembuhkan, ini merupakan suatu tanggapan yang saya kurang setuju, karena pada kenyataan yang ada disekeliling kita bahwa penyakit ini jika sudah mendapatkan perawatan prima atau perawatan khusus, ia bisa dikatakan sembuh, dan mampu untuk hidup ditengah masyarakat. Bagi pasien yang mendapatkan perawatan biasa dari rumah sakit jiwa, 40 % bisa sembuh seluruhnya atau setengah sembuh, dan ia tidak membahayakan lingkungan dan diri mereka sendiri.
Kemudian, penyakit mental itu timbul dan menyerang seseorang secara tiba-tiba. Pendapat ini juga salah, karena penyakit ini dia tidak menyerang secara langsung kepada orang yang sehat. Tapi mungkin saja bisa terjadi pada seseorang yang pernah mengalami kejadian dramatis seperti kematian seorang kekasihnya, atau perusahaan yang ia miliki bangkrut, dll. Yang bisa mempercepat timbulnya penyakit mental. Dikarenakan seseorang tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga terjadilah tekanan-tekanan pada dirinya.
Anggapan yang mengatakan penyakit mental adalah satu noda hitam, ini merupakan suatu konsepsi yang salah, karena penyakit ini timbul disebabkan dari sebab-sebab yang lumrah, yang berasal dari tekanan pada kehidupannya sehari-hari, bukan dikarenakan ia berdosa atau bernoda.
Kemudian penyakit mental adalah suatu pristiwa tunggal. Konsepsi ini juga tidak benar, karena penyakit ini bukanlah suatu penyakit yang tunggal. Gangguan pada mental ini banyak sebabnya, bervariasi, saling kait mengait antara satu dengan lain. Contohnya seperti gangguan psiko-neurosa biasanya bertalian dengan anxiety-neurosis, dipenuhi dengan ketakutan-ketakutan yang irriil, diikuti reaksi dissosiasi terhadap lingkungan, hysteria konversia, fobia, depresi, dll.
Dan kemudian seks juga merupakan sebab dari timbulnya penyakit mental. Ini juga merupakan pendapat yang salah. Tingkah laku yang abnormal biasanya symptom dan bukan sebab dari maladjustment pribadi yang komleks dan serius. Dorongan-dorongan seksual itu merupakan kecenderungan yang kuat yang senantisa mengejar manusia. Singkatnya, jika ada aktifitas seksual yang ikut serta menjadi penyebab, maka itu merupakan suatu rasa bersalah dan rasa ketakutan, atau rasa berdosa untuk melakukan relasi seks, yang menjadi penyebab timbulnya penyakit mental. Dan bukannya dari perbuatan seks itu sendiri yang menimbulkan gangguan mental.


Nama : INDAH PRATIWIE
NIM : 10942008521
TUGAS : Kesehatan Mental
Dosen : M.Fahli Zatra Hadi S,Sos.I

Tiada ulasan:

Catat Ulasan